Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Ganggang coklat adalah salah satu ganggang
yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya. Phaeophyta (ganggang coklat)
ini berwarna coklat karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya seperti
tumbuhan tinggi. Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar,
batang dan daun), terbesar diantara semua ganggang ukuran tulusnya mulai dari
mikroskopik sampai makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan
transportasi air dan makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan
darat, kebanyakan bersifat autotrof.
Tubuhnya selalu berupa talus yang
multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang
dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup didaerah
beriklim dingin. Sel vegetatif mengandung kloroplas berbentuk bulat panjang,
seperti pita, mengandung klofil serta xantofil.
Set vegetatif mengandung khloroplast
berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan
khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan
berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
Sel-sel ganggang hijau mempunyai khloroplas
yang berwarna hijau, dan mengandung khlorofil a dan b serta karetinoid. Pada
chloroplas terdapat perenoid. Hasil asimilasi berupa tepung dan lemak, terdiri
dari sel-sel yang merupakan koloni berbentuk benang yang bercabang-cabang,
hidupnya ada yang diair tawar, air laut dan juga pada tanah yang lembab atau
yang basah
Setiap organisme
tersusun dari salah satu diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda,
sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru
yang memiliki sel prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan
semuanya mempunyai sel eukariotik
Habitat
Alga/ganggang coklat ini umumnya tinggal di
laut yang agak dingin dan sedang,
terdampar dipantai, melekat pada batu-batuan dengan alat pelekat (semacam
akar). Bila di laut yang iklimnya sedang dan dingin, talusnya dapat mencapai
ukuran besar dan sangat berbeda bentuknya. Ada yang hidup sebagai epifit pada
talus lain. Tapi ada juga yang hidup sebagai endofit.
Pigmen
Pigmen yang terdapat pada ganggang coklat
(Chrysophyta) adalah klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. (Fukoxantin)
yang terdiri dari violaxantin, flavoxantin, a dan neofukoxontin b, xantofil
memberikan kesan warna coklat pada chrysophyta.
Berdasarkan tipe pergantian keturunan,
phaeophyto di bagi dalam 3 golongan, yaitu:
a) Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan
yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda.
Contoh: Ectocarpus
b) Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan
tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan
gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
c) Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan
yang tidak memiliki pergiliran keturunan.
Contoh: Fucus
Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu
kelas saja yaitu klas phaeophyceae. Thallus dari jenis golongan phaeophyceae
bersel banyak (multiseluler), umumnya mikroskopik dan mempunyai bentuk
tertentu. Sel mengandung promakropora yang berwarna coklat kekuning-kuningan
karena adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan makanan berupa laminarin
yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian besar tersusun
oleh tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat, fukan dan fuoidin.
Perkembangbiakan dilakukan secara aseksual
dan seksual.
a) Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan
oleh zoospora atau aplanospora yang tidak berdinding. Zoospora mempunyai dua,
buah flagella yang tidak sama panjang, terletak dibagian lateral. Spora
dibentuk dalam sporangium yang uniseluler, dinamanakan sporangia unilokuler.
Atau spora yang dibentuk dalam sporangia yang multiseluler yang disebut
sporangium prulilekuler.
b) Perkembanganbiakan seksual dilakukan
secara isogamet, anisogamet.
Pembuahan pada alga coklat
Sebelum terjadi pembuahan, layak anthernazoid
mengelilingi sel telur pada ganggang ini terbentuk 8 sel telur. Biasanya hanya
satu antherozoid yang masuk ke sel telur. Dalam waktu satu jam kedua intinya
melebur dan terjadinya inti diploid. Zigot segera membentuk dinding yang
berlendir dan dapat melekat pada substrat. Zigt membentuk tonjolan yang akan
seperti cahaya. Suhu pH dan adanya zat pengatur di dalam sel telur merupaan
faktor perangsang bagi terjadinya polaritas. Karena adanya cadangan makanan
yang cukup di dalam sel telur. Maka mula-mula pertumbuhan embrionya cepat,
tetapi kemudian pertumbuhan menjadi lambat karena tergantung dari fotosintesis.
Tubuh yang terbentuk bersifat diploid dan pembelahan reduksi terjadi pada waktu
gametogenesis. Jadi daur hidupnya bersifat diplontik.
Dalam daur hidupnya semua phacophyceae
keculai bangsa fucales menunjukkan adanya pergantian keturunan antara gametofit
dan sporofit, yang masing-masing hidup sebagai individu yang bebas pergantian
keturunan tersebut bersifat isomorfik atau heteromorfik. Sebagian besar dari
phaeophyceae pertumbuhannya bersifat trikhothallik. Pertumbuhan trikhothallik
adalah cara pertumbuhan yang dilakukan oleh sel-sel yang letaknya di bagian
basal dari filamea yang terdapat pada ujung thallas. Sel-sel tersebut aktif
membelah.
Sebagian besar phaeophyceae hidup di laut dan
banyak ditemukan di daerah yang beriklim dingin. Sebagian besar hidup melekat
pada substrat karang dan lainnya dan beberapa diantaranya hidup sebagai epifit.
Ordo Ectocarpales
Ectocarpales
mempunyai pergantian keturunan yang isomorf yaitu tumbuhan sporofit sama dengan
tumbuhan gametofit, talusnya berbentuk cabang-cabang bebas atau saling
berhubungan satu sama lainnya. Hingga membentuk jaringan pseudoparenkimatik.
Alat perkembangbiakan letaknya bebas satu sama lain. Sporofit menghasilkan
zoospora dan spora netral. Sedang gametofit menghasilkan gamet.
Suku
Ectocarpaceae
Marga Ectocarpus
Thallus
dari ganggang ini merupakan filamen yang uniseriate, bercabang banyak. Sel
berinti tunggal dan plastida yang membentuk pita atau piring. Perkembangbiakan
dilakukan oleh zooid yang berflagella 2 buah dan di bentuk di dalam alat
reproduksi yang unilokuler atau plusilokuler. Alat reproduksinya biasanya
terdapat pada ujung-ujung cabang lateral.
Gametofit
bersifat homothallik atau heterothallik. Gambet dibentuk dalam gametangium yang
plulilokuler yang perkembangannya identik dengan perkembangan sporangium yang
prusilokuler. Sel-sel yang terbentuk mengalami metamorfose menjadi gamet yang
berflagella 2 buah. Tipe persatuan gamet adalah isogamik atau anisogamik.
Bangsa
Dietyotales
Sebagian
besar dari bangsa ini terdapat di lautan daerah tropic. Pada ganggang ini spora
tidak mempunyai bulu cambuk. Sporangium beruang satu dan mengeluarkan 4
tetraspora. Pembiakan seksual dengan oogami. Anteredium yang berkotak-kotak dan
oogonium tidak pada tumbuhan yang berlainan dan tersusun secara berkelompok.
Tiap oogonium merupakan satu sel telur. Gamet jantan mempunyai satu bulu cambuk
yang terdapat pada sisinya. Sporofit dan gametofit bergiliran dengan beraturan
dan keduanya mempunyai talus berbentuk pita yang bercabang-cabang menggarpu.
Misal Dictyota dichotoma yang terbesar di lautan Eropa. Skema
pergiliran keturunan Dictyota dichotoma:
Marga Dictyota
Thallus
tegak dan berbentuk pita yang bercabang-cabang, melekat pada suatu substrat
dengan perantaraan alat pelekat yang berbentuk seperti cakram. Thallus terdiri
dari 3 lapis. Lapisan tengah tersusun dari sel-sel besar, terbentuk segi empat
dan berdinding tebal tanpa khromatofora. Kedua berdinding tipis dan mengandung
banyak kromotofora. Pada lapisan ini terdapat banyak rambut-rambut steril dan
tidak berwarna serta dapat mengeluarkan lendir pada permukaannya.
Perkembangbiakan
dilakukan secara aseksual, dan seksual. Perkembangbiakan aseksual dilakukan
oleh aplanospora yaitu yang tidak bergerak. Dalam satu sporangium hanya
dibentuk 4 aplanospora saja. Perkembangbiakan seksual dilakukan secara oogami.
Gametofit bersifat heterothallik. Alat kelamin terdapat dalam suatu sorus.
Terdapat di kedua permukaan talusnya.
Bangsa
Cutleriales
Suku Cutleriaceae
Suku
ini hanya mempunyai 2 marga saja, yaitu zanardinia dan cutleria, zanardinia
mempunyai pergantian keturunan yang gametofit dan sporofitnya identik satu sama
lain, sedang gametofit cutleria tidak identik dengan sporofitnya, hingga
pergantian keturunan dari cutleria bersifat iso morfik. Tetapi kedua marga
tersebut mempunyai kesamaan, yaitu pertumbuhan yang tirkhothallik, sporangia
yang uniloker dan sel-sel kelamin dan betina ukurannya tidak sama.
Marga Cutleria
Cutleria
mempunyai gamtofit yang berbentuk pita yang bercabang, menggarpu yang tidak
begitu teratur atau berbentuk seperti kipas. Pertumbuhan terjadi pada tepi
talus bagian atas yang mempunyai rambut yang uniseriate. Gametofit bersifat
heterothallik. Gametofit jantan mengandung anteridia yang menghasilkan gamet
jantan berbentuk buah pir, berflagellata 2 buah di bagian leteral. Gametofit
betina mengandung gametangia betina yang mengeluarkan gamet betina yang
bentuknya mirip dengan yang jantan. Tetapi ukurannya lebih besar dan gerakannya
lebih lambat.
Bangsa Laminariales
Jenis-jenis
yang termasuk dalam bangsa ini mempunyai sporofit yang dapat dibagi menjadi
alat pelekat, tangkai dan helaian atau lembaran. Pertumbuhan terjadi pada
bagian yang meristematik yang letaknya interkalar dan biasanya terletak diantara
tangkai dan lembaran. Sporofit mempunyai sporangia yang unilokuter dan
terkumpul dalam suatu sorus pada permukaan lembaran. Gametofit dari
laminariales berupa filamen yang mikroskopik. Perkembangbiakan seksual bersifat
oogamik.
Bangsa
ini mempunyai 30 marga dengan kurang lebih 100 jenis yang kesemuanya merupakan
penghuni lautan beriklim dingin. Dari marga ke marga gametrofitnya dapat
dikatakan identik satu sama lain, tetapi sporofitnya mempunyai bentuk yang
beranekaragam. Contoh:
·
Macrocystis pyrifera, hidup di daerah kutub selatan. Talusnya
dapat mencapai panjang 60 m dengan berat sampai 100 kg. alat
pelekatnya seakan-akan mempunyai kuku untuk berpegangan erat-erat. Sumbu talus
bebas, mempunyai cabang-cabang talus berbentuk lembaran yang bergantungan,
kadang-kadang sampai 3 m panjangnya hingga dengan itu talus dapat terapung pada
permukaan laut.
·
Lessonia,sp mempunyai talus yang bentuknya seperti pohon palma.
·
Laminaria cloustoni, banyak terdapat di laut utara, panjangnya
sampai 5 m. pangkal talus setebal lengan dan umurnya tahunan, bagian atas
menyerupai daun atau mempunyai lembaran-lembaran menjari yang setiap tahun
diperbaharui. Menjelang berakhirnya musim dingin terjadi pertumbuhan di bagian
tengah dari pangkal lembaran-lembaran tadi dan terbentuklah lembaran-lembaran
baru.
Warga Laminaria
Alat pelekat sporofit umumnya berupa
cabang-cabang yang dikhotom disebut haptera. Tangkai tidak bercabang silindris
atau agak memipih, diujung tangkai ini terdapat helaian yang utuh atau terbagi
kearah vertikal menjadi beberapa segmen. Tangkai terdiri dari medula dan
korteks yang dikelilingi oleh selapis sel yang menyerupai sel epidermis.
Sporofit mempunyai sporongia yang unilokuler dan terdapat pada perunukan
helaian. Sporangia berbentuk ganda.
Pada laminaria saccharina, penentuan
jenis kelamin gametofit terjadi pada saat pembelahan reduksi, setengah dari
zoospora akan tumbuh menjadi gametofit betina sedang lainnya akan membentuk
gametofit jantan. Gametongia akan dibentuk setelah gametofit mencapai 2-3 sel.
Terjadi pembuahan tergantung langsung pada suhu.
Bangsa Fucales
Ganggang ini merupakan penyusun utama
vegetasi lautan di daerah dingin. Pembiakan generatif dengan oogami, pembiakan
vegetatif tidak ada.Thallus dari ganggang ini bersifat
diploid, pembelahan reduksi (meiosis) terjadi pada saat gametogenesis alat
kelamin terdapat di dalam konseptakel. Dalam daur hidupnya, ganggang ini tidak
menunjukkan adanya pergiliran keturunan.
Suku Fucaceae
Ganggang ini banyak ditemukan hidup di air
laut maupun air tawar. Focus yang sudah berumur beberapa tahun mempunyai talus
berbentuk pita yang di tengah-tengahnya diperkuat oleh rusuk tengah. Bentuknya
kaku dank eras seperti kulit.
Marga Fucus
Fucus hidup di daerah beriklim dingin di
belahan bumi utara. Fucus berwarna coklat tua. Berbentuk pita yang bercabangdi
khotom dengan suatu rusuk tengah, melekat pada karang dengan suatu alat
pelekat. Beberapa jenis dari fucus ini mempunyai gelembung udara di dalam
tubuhnya untuk menyimpan udara hingga membantu keterapungannya letak dari
gelembung udara biasanya berpasangan kanan dan kiri. Ujung cabang-cabang
menggelembung dan mengandungkoseptakel, tempat konseptakel berkumpul tersebut
dinamakan reseptakel, secara anatomi, talus tersusun atas meristaderm, korteks
dan medula. Di dalamnya terdapat oogonium, anteredium, dan benang-benang mandul
(parafisis). Anteredium berupa sel-sel berbentuk jorong, duduk rapat satu sama
lain pada benang-benang pendek yang bercabang-cabang. Tiap anteredium
menghasilkan 64 spermatozoid. Suatu spermatozoid terutama terdiri dari bahan
inti, suatu bintik mata dan 2 bulu cambuk pada sisinya. Bulu cambuk yang pendek
menghadap ke muka dan mempunyai rambut-rambut mengkilat. Oogonium berupa suatu
badan yang duduk diatas tangkai, terdiri dari 1 sel saja dan mengandung 8 sel
telur. Zigot lalu membentuk dinding selulose dan pectin, melekat pada suatu
substrat dan tumbuh menjadi individu yang diploid.
Familia Sargassaceae
Sargassum terdapat di laut daerah tropik atau
subtropik di belahan bumi bagian selatan. Akan tetapi fragmen yang terputus
terbawa arus melintas laut atlantik ke daerah yang beriklim dingin di benua
Eropa. Jenis-jenis yang banyak sekali tumbuh di sepanjang pantai Australia,
India, Srilangka, Jepang, China dan Indonesia. Di Jepang Sargassum enerya banyak dijadikan hiasan dan bahan
makanan.
Talus dari sargassum mempunyai morfologi yang
kompleks, sepintas lalu memberi kesan seakan-akan tubuhnya mempunyai akar,
batang, dan daun pada bagian tangkainya terdapat banyak cabang-cabang lateral
yang menyerupai daun sering disebut filoid. Di dekat filoid ini terdapat
gelembung udara dan juga reseptakel yang mengandung konseptakel. Daur hidup
bersifat diplontik.
Susunan sel
Pada phaeophyta umumnya dapat ditemukan
adanya dinding sel yang tersusun dari tiga macam polimer yaitu selulosa, asam
alginat, fukan dan fukoidin. Algin dari fukoidin lebih kompleks dari selulose
dan fukoidin lebih kompleks dari selulose dan gabungan dan keduanya membentuk
fukokoloid. Dinding selnya juga tersusun atas lapisan luar dan lapisan dalam,
lapisan luar yaitu selulosa dan lapisan dalam yaitu gumi. Tapi kadang-kadang
dinding selnya juga mengalami pengapuran. Inti selnya berinti tunggal yang mana
pana pada pangkal berinti banyak.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat
bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun
demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan
dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel
sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.Dinding sel
terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa,hemiselulosa, dan lignin sebagai
penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki
dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara
itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).
Cadangan Makanan
Cadangan makanan pada Phaeophyta berupa
laminarin, yaitu sejenis karbohidrat yang menyerupai dekstrin yang lebih dekat
dengan selulose dari pada zat tepung.selain laminarin juga ditemukan manitol
minyak dan zat-zat lainnya.
Alat Gerak
Alat gerak pada Phacophyta benepa jlagel yang
terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral. Berjumlah dua yang
heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir atau
sekoci. Pada waktu bergerak ada yang panjang mempunyai rambut-rambut mengkilat
menghadap kemuka dan yang pendek menghadap ke belakang. Dekat dengan keluarga
flogel terhadap bintik mata yang berwarna kemerah-merahan.
Perkembangbiakan
Perkembangbiakan pada Phaeophyta dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
·
Perkembangbiakan
secara vegetatif dengan fragmentasi
·
Perkembangbiakan
secara sporik dengan membentuk spora
Dilihat dari sporangiumnya, dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
a) Pembentukan Unilokuler, dimiliki oleh
anggota Phaeophyta yang uniseluler
Terjadi dari sel terminal dengan cabang pendek
yang membesar. Sporangia muda berbentuk bulat panjang atau bulat telur.
Ukurannya lebih kecil dari sel semula. Inti tunggal mengalami pembelahan
meioses kemudian diikuti pembelahan mitosis sehingga dihasilkan 32-64 inti.
Selanjutnya terjadilah celah-celah yang membagi proteplas yang berinti satu.
Masing-masing protoplas mengalami metamorfose membentuk zoospora perflagel dua
yang terletak di bagian lateral dengan panjang flagel yang tidak sama. Flagel
yang pendek diarahkan ke belakang, flagel yang panjang diarahkan kedepan.
b) Pembentukan plurilokuler dimiliki oleh
anggota phaeophyta yang multiseluler
Berasal dari sel terminal yang pendek.
Ukurannya relatif besar dan terjadi pembelahan tranversal secara berulang-ulang
yang akhirnya dihasilkan 6-12 sel.pembelahan vertikal dimulai dari deretan sel
bagian tengah dan kemudian terbentuklah kubus yang letaknya teratur sebanyak
20-40 deretan. Protoplas pada masing-masing sel mengalami sultamorfosa menjadi
zoospora yang memiliki 2 stagel. Diikuti dengan talus yang bersifat diploid dan
terbentuklah sporangia yang bersifat unilokuler dan atau plorilokuler.
·
Perkembangbiakan
secara gametik, gametangium dimiliki oleh sporangium yang plurilokuler. Gamet
akan membentuk zoogamet dengan cara:
1. Isogami yaitu gamet yang
bentuk dan ukurannya sama (belum dapat dibedakan mana jantan dan mana betina).
Contoh: ulva
2. Anisogami: gamet yang
bentuk dan ukurannya tidak sama (gamet betina memiliki ukuran besar dan gamet
jantan memiliki ukuran kecil). Contoh: codium
3. Oogami: jenis anisogami
dengan gamet jantan yang aktif. Contoh: volvox
Contoh-Contoh Phaephyta
·
Sargassum
binderi (Sonder)
Nama latin : Sargassum binderi
Spesifikasi : Batang gepeng (1,5 mm), halus
licin, tinggi mencapai sekitar 60 cm, percabangan “alternate” teratur, oppsite
(kiri-kana). Cabang utama yang pendek (1-2 cm) diatas holdfast. Daun lonjong,
pinggir bergerigi, panjang 5 cm, lebar 1 cm ujung runcing.
Sebaran : Tubuh pada substrat batu umumnya di
daerah rataan terumbu dekat bagian ujung luar yang terkena gerakan air relatif
lebih kuat dan konstan.
Potensi : Belum banyak dimanfaatkan,
kandungan kimia sama dengan jenis sargassum lainnya.
·
Sargassum
Polycystum
Nama latin : Sargassum Polycystum C.A Argadh
Spesifikasi : Ciri-ciri umum. Thallia
silidris berduri-duri kecil merapat hodfast membentuk cakram kecil dengan
diatasnya secara karaktersitik terdapat perakaran/stolon yang rimbun
berekspansi ke segala arah. Batang pendek dengan percabangan utama tumbuh
rimbun.
Sebaran : Algae yang kosmopolitan di daerah
tropis hingga subtropis. Bukan merupakan algae endemic perairan Indonesia
tetapi banyak ditemukan di perairan nusantara terutama di Kalimatan.
Potensi : Bisa dimanfaatkan sebagai bahan
esktraksi alginat. Manfaat lainnya belum diketahui. Tidak dibudidayakan.
·
Turbin
Conoides (J. Agardh)
Nama Latin : Turbinaria Conoides (J. Argadh)
Kuetzing
Nama Daerah : Rumput Coklat Corong
Spesifikasi : Batang silindris, tegak, kasar,
terdapat bekas-bekas percabangan, Holdfast berupa cakram kecil dengan terdapat
perakaran yang berkspansi radial. Percabangan berputar sekeliling batang utama.
Daun merupakan kesatuan yang terdiri dari tangkai dan lembaran.
Sebaran : Umumnya terdapat di daerah rataan
terumbu, menempel pada batu. Tersebar luas di perairan Indonesia.
Potensi : Algae ini mengandung alginat dan
iodin. Potensi eksport ke Jepang.
Peranan Ganggang Coklat (Phaeophyta)
Adapun peranan ganggang coklat dalam
kehidupan yaitu:
·
Ganggang
coklat dapat dimanfaatkan dalam industri makanan
·
Phaeophyta
sebagai sumber alginat banyak dimanfaatkan dalam dunia industri tekstil untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan
dalam pembuatan obat-obatan senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk
susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam
industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuat bahan biomaterial
untuk teknik pengobatan.
·
Dapat
digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seprti
potasium dan hormon seperti auxin dan sylokinin yang dapat meningkatkan daya
tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah.
·
Macrocytis
Pyrifers menghasilkan iodine (unsur yang dapat digunakan untuk mencegah
penyakit gondok).
·
Laminaria,
Fucus, Ascophylum dapat menghasilkan asam alginat. Alginat biasanya digunakan
sebagai pengental pada produk makanan (sirup, salad, keju, eskrim) serta
pengentalan dalam industri (lem, tekstil, kertas, tablet antibiotik, pasta gigi)
dan pengentalan produk kecantikan (lotion, krim wajah).
·
Macrocytis
juga dibuat sebagai makanan suplemen untuk hewan ternak karena kaya komponen
Na, P, N, Ca.
Gambar
Alga Coklat :
0 komentar: